Manfaat Alat Permainan Edukatif (APE) Bersumber Lingkungan Sekitar Untuk Anak Usia Dini

Manfaat Alat Permainan Edukatif (APE) Bersumber Lingkungan Sekitar Untuk Anak Usia Dini
Oleh: Rohani Magdalena Sinaga, S.Pd

 

Alat Permainan termasuk salah satu sumber belajar. Pengertian alat permainan adalah semua alat bermain yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya. Peralatan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan anak. Macam alat permainan sebagai pelengkap untuk bermain sangat beragam. Ada yang bersifat bongkar pasang, mengelompokkan, memadukan, merangkai, membentuk, menyusun sesuai bentuk utuhnya dan lain-lain. Selagi bermain dengan alat permainan anak akan mendapatkan masukan pengetahuan untuk mengembangkan dirinya yang menyangkut perkembangan seluruh aspek perkembangannya.

Untuk mencapai manfaat positif dari bermain maka dibutuhkan alat permainan yang tepat untuk anak, yaitu dalam pemilihan alat permainan sebaiknya harus memperhatikan sebagai berikut:

  1. Alat permainan tidak berbahaya bagi anak.
  2. Bukan pilihan pendidik atau orang tua tetapi berdasarkan minat anak terhadap mainan tersebut.
  3. Alat permainan sebaiknya beraneka macam, sehingga anak dapat bereksplorasi dengan berbagai macam alat permainannya.
  4. Tingkat kesulitan sebaiknya disesuaikan pada rentang usia anak (3-6 tahun). Permainan tidak terlalu sulit dan juga tidak terlalu mudah bagi           anak.
  5. Peralatan permainan yang tidak terlalu rapuh.
  6. Tidak memilih alat permainan yang menurut urutan usia, karena ada anak yang lambat perkembangan fisik dan mentalnya dari anak-anak seusianya atau juga sebaliknya, maka yang menjadi dasar pemilihan alat permainan lebih pada perkembangan fisik dan mental anak secara individu.

            Semua kegiatan bermain dapat menggunakan alat-alat permainan tertentu sesuai dengan kebutuhan anak masing-masing, yang terpenting dalam pelaksanaannya harus menyenangkan dan menarik untuk anak, sehingga ia melakukannya dengan minat dan perasaan senang tanpa ada keterpaksaan. (Mayke. Soegianto, 1999)

            Kegiatan bermain yang dilakukan anak memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan aspek-aspek perkembangan anak, untuk itu harus difasilitasi dengan tersedianya berbagai alat permainan yang berfungsi merangsang berbagai potensi dan kemampuan yang telah dimiliki anak. Alat permainan yang dimaksud lebih utamanya adalah alat permainan yang memiliki nilai edukatif atau sering disebut dengan alat permainan edukatif (APE).

Adapun ciri-ciri dari alat permainan edukatif adalah:

  1. Ditujukan untuk anak usia dini
  2. Berfungsi untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini
  3. Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek perkembangan atau multiguna
  4. Aman atau tidak berbahaya bagi anak
  5. Dirancang untuk mendorong aktivitas dan kreativitas
  6. Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan
  7. Mengandung nilai pendidikan

   Adapun jenis dan bentuk dari APE adalah :

  1. Jenis balok bertujuan untuk merangsang kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah, menggunakan imajinasi, mengembangkan kemampuan logika matematik, intrapersonal, interpersonal, linguistik, dengan bentuk seperti balok unit, balok berongga, balok berwarna, lego, balok susun, balok menara, balok tiang.
  2. Jenis tulisan dengan gambar bertujuan untuk merangsang kemampuan linguistik, visual – spasial, intrapersonal, dengan brntuk seperti : patung, maket, boneka, benda-benda tiruan.
  3. Jenis obyek nyata, yaitu bahan-bahan yang ada disekitar anak bertujuan untuk mengembangkan semua kemampuan yang dimiliki anak (9 kemampuan / kecerdasan) dengan bentuk : sesuai dengn aslinya seperti: binatang, tumbuhan, bunga, biji-bijian, batu, alat rumah tangga, bumbu dapur dan sebagainya.
  4. Jenis puzzle (potongan gambar atau benda) yaitu kegiatan menyusun kembali potongan-potongan gambar bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan kemampuan visual spasial, kinestetik, interpersonal,intrapersonal, logika matematik dengan bentuk dua dimensi seperti ; puzzle binatang, puzzle buah-buahan, puzzle geometri, puzzle transportasi, dll, puzzle tiga dimensi bentuk potongannya sesuai dengan bentuk asli dari bendanya.
  5. Jenis ronce yaitu kegiatan memasukan barang ke dalam lubang pola gambar / benda yang sudah disediakan, bertujuan untuk memperkuat koordinasi mata, tangan dan mengembangkan visual spasial,logika matematik,kinestetika, dengan bentuk kartu jahit, kalung gelang, tirai (jendela, penyekat).

Alat permainan edukatif bersumber lingkungan sekitar adalah alat atau bahan APE dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar dimana anak berada / bermain. Baik yang berupa bahan atau benda yang sudah siap dipakai digunakan menjadi APE. (Dirjend PLS, 2006).

Alat Permainan Edukatif (APE) bagi anak tidak harus mahal dan selalu dibeli, akan tetapi segala sesuatu yang ada di sekitar kita dan anak dapat dijadikan APE, misalnya alat-alat rumah tangga, barang bekas, bahan-bahan untuk masak, tumbuhan, binatang dan sebagainya. Untuk menggunakan dan mengembangkan bahan APE bersumber dari lingkungan sekitar agar sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, menuntut tutor dan pendamping agar lebih kreatif dalam memanfaatkan alat atau bahan yang ada disekitar lingkungannya untuk dijadikan alat permainan edukatif. Hal ini merupakan bagian penting dari tugas tutor dan pendamping, karena APE dan cara pembelajarannya merupakan komponen yang sangat berpengaruh secara langsung terhadap pencapaian bermain (belajar). Adapun fungsi dan Tujuan APE adalah sebagai berikut:

  1. Fungsi APE

Fungsi APE dalam proses belajar anak usia dini adalah sebagai berikut:

  • Penggugah perhatian, minat dan motivasi anak untuk mengikuti kegiatan belajar.
  • Sumber pengetahuan, keterampilan baru yang perlu dipelajari anak.
  • Medium pengembangan nalar dan kreatifitas anak, seperti: berfikir, menganalisa, memecahkan maslaah sendiri, serta berbuat secara sistematik dan lojik
  1. Tujuan APE

Tujuan APE dalam proses belajar anak usia dini adalah sebagai alat bantu pendidik dalam:

  • Memperjelas materi yang diberikan pada anak
  • Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk melakukan eksplorasi dan bereksperimen dalalm peletakan dasar kearah pertumbuhan dan mengembangkan bahasa, kecerdasan, fisik, sosial emosional anak.
  • Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain (belajar).

Selain itu alat permainan edukatif (APE) memiliki prinsip, yaitu:

  • Mengaktifkan alat indera secara kombinasi, sehingga dapat meningkatkan daya serap dan daya ingat peserta didik.
  • Mengandung kesesuaian dengan kebutuhan aspek perkembangan, kemampuan, dan usia anak didik, sehingga tercapai indikator kemampuan yang harus dimiliki anak.
  • Memiliki kemudahan dalam penggunaannya bagi anak, sehingga lebih mudah terjadi interaksi dan memperkuat tingkat pemahamannya dan daya ingat anak
  • Membangkitkan minat, sehingga mendorong anak untuk memainkannya
  • Memiliki nilai guna, sehingga besar manfaatnya bagi anak
  • Memiliki kesangkilan (efisiensi), sehingga mudah dan murah dalam pengadaan dan penggunaannya.

Pada umumnya kriteria APE meliputi 3 bidang sebagai berikut:

  • Kesesuaian (relevansi), yaitu sesuai dengan karakteristik anak, rencana kegiatan belajar, indikator kemampuan
  • Kemudahan yaitu mudah dipergunakan
  • Kemenarikan yaitu bentuk menarik, dan dapat menggugah anak untuk memainkannya.

Kriteria umum diuraikan ke dalam tujuh unsur, yang disebut dengan 7 M, yaitu:

  • Mudah yaitu mudah membuatnya, mudah memperoleh bahan dan alat, mudah digunakan oleh anak didik
  • Murah artinya biaya dengan sedikit mungkin
  • Menarik yaitu merangsang perhatian baik bentuk, warna, bahan sehingga anak tertarik untuk memainkannya
  • Mempan yaitu sesuai dengan kebutuhan perkembangan, karakteristik, usia, minat dan kemampuan anak
  • Mendorong yaitu dapat menggugah minat anak untuk bersikap atau berbuat yang positif baik untuk dirinya, orang lain maupun lingkungan
  • Mustari sesuai dengan kebutuhan dan minat anak sesuai dengan kondisi setempat
  • Manfaat yaitu bernilai dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak

            Proses pembelajaran dengan memanfaatkan alat permainan edukatif bersumber lingkungan sekitar, dilakukan melalui tiga tahapan pembelajaran, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

            Pada tahap persiapan , sumber belajar mempersiapkan materi dan tema yang akan digunakan, kemudian mempersiapkan media yang akan dipergunakan dalam hal ini alat permainan edukatif  bersumber lingkungan sekitar, tujuannya untuk memanfaatkan bahan atau alat yang sudah tidak terpakai atau menggunakan alat atau bahan yang relatif murah dan mudah didapat dilingkungan sekitar kita. Contohnya : Pada saat akan belajar membuat mozaik dari ampas kelapa, sumber belajar menyiapkan sebuah gambar ikan dan ampas kelapa yang diwarnai oleh pewarna makanan.

            Pada tahap pelaksanaan sumber belajar mengkondisikan warga belajar agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, pada saat belajar mewarnai menggunakan ampas kelapa, sumber belajar membimbing anak untuk mewarnai dengan baik agar diperoleh hasil yang baik pula. Selain mewarnai sumber belajar juga berpesan agar peserta didik dapat memanfaatkan alat atau bahan yang sudah tidak terpakai yang ada dilingkungan sekitar kita. Dalam kegiatan mewarnai ini tidak hanya ampas kelapa yang dapat digunakan, tetapi juga beras, air yang diberi pewarna, pasir, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar anak dapat memanfaatkan alat atau bahan yang ada disekitarnya yang sudah tidak terpakai, serta untuk mengajarkan anak agar berhemat.

            Pada tahap evaluasi, dilakukan dengan cara pengamatan aktivitas sehari-hari dan hasil karya anak. Laporan evaluasi berbentuk deskriptif/uraian singkat tentang perkembangan yang dicapai dan dilaporkan kepada orang tua setiap akhir semester. Dalam sistem ini, penilaian dilakukan dengan cara menilai performan anak yang bermakna dan karya-karya yang dihasilkan anak.

 

Daftar Pustaka:

DIREKTORAT PLSP. (2006). Alat Permainan Edukatif. Depdiknas.

Mayke S, Tedjasaputra. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta. Grasindo. 2001.

 

Statistik Pengunjung

4.png9.png1.png1.png7.png0.png
Today169
Yesterday284
This week710
This month7511
Total491170

Who Is Online

2
Online