PERAN ORANGTUA DI LUAR KEGIATAN SEKOLAH ANAK
RONI IMBU MUDA
Widyaprada Ahli Madya BP PAUD-DIKMAS Prov. NTT
Pengantar ...
Tulisan ini merupakan pengalaman inspiratif penulis yang terpateri oleh olah rasa dan olah pikir terhadap berbagai pengalaman hidup dan kehidupan yang dialami penulis sendiri (sebagai orangtua sang anak) maupun orangtua lainnya. Juga berbagai bahasa lisan dari orang lain yang bercerita tentang keberadaan anak-anaknya, dari para guru di sekolah yang tersampaikan kepada para orangtua tentang keberadaan perilaku anak-anak kita selama kegiatan di sekolah. Misalnya :
- Anak bapak nakal sekali ;
- Anak ibu cuek dikelas ;
- Anak bapak kurang konsentrasi di kelas ;
- Anak bapak suka usil dan mengganggu teman-temannya ketika pembelajaran di kelas sedangberlangsung ;
- Anak ibu kurang perhatian pada KBM di kelas ;
- Anak ibu mampu di mata pelajaran ini, tetapi lemah pada mata pelajaran lainnya ;
- Anak ibu selalu pasif di kelas ;
- Anak ibu diam kebanyakan, tidak pernah bertanya atau berpendapat ;
- Anak ibu sering mengucapkan kata-kata kotor kepada teman-temannya ;
- Anak Ibu sering menyendiri, minim pergaulan dengan teman sekelas, atau kelas lain, juga dengan paragurunya
- Anak bapak kurang sopan dengan gurunya ;
- Dan berbagai ungkapan-ungkapan lainnya tentang keberadaan anak-anak kita selama di
Atas pernyataan-pernyataan atau ungkapan-ungkapan tersebut di atas tentang keberadaan anak-anak kita di sekolah, tentu disikapi berbeda-beda oleh para orang tuanya, ada orangtua yang bijak menyikapinya dan ada juga orangtua yang kurang menerima anaknya dikatakan demikian disertai alasan-alasan yang cenderung menyalahkan gurunya atau orang lain diluar dirinya.
Menurut penulis, jika kita bijak menyikapinya dan mengambil hikmah dari ungkapan para guru atau orang lain tentang anak-anak kita, maka seharusnya kita merasakan dan memikirkan apa yang harus diperankan orangtua kepada anak- anaknya di luar kegiatan sekolah, inilah yang melatari penulis memberi tema tulisan ini tentang “Peran Orang Tua di Luar Kegiatan Sekolah Anak”.
Anak-anak kita, selain menghabiskan waktunya di sekolah untuk menuntut ilmu, mereka masih mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Ilmu yang berguna tidak saja didapat anak di sekolah., di luar sekolah bisa sebagai pelajaran dalam kehidupannya.
Setiap waktu dalam kehidupan anak adalah waktu yang berguna, baik itu untuk menambah pengetahuannya, maupun untuk menambah pengalamannya yang kelak berguna dalam menjalanikehidupan ini. Waktu dapat dikatakan sebagai waktu yang berguna bila digunakan dengan cara yang tepat dan benar. Sebaliknya waktu dapatterbuang dengan percuma karena tidak digunakan dengan kegiatan yang bermanfaat.
Orang tua, sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap anaknya, dapat membantu dan mengarahkan anak untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan beberapa kegiatan yang bermanfaat, misalnya mengikuti kursus-kursus atau berbagai pelajaran tambahan.
1. Mengikuti Kursus-kursus atau berbagai Pelajaran Tambahan
Menghadapi zaman yang semakin bersaing ini, banyak orang tua berpikir untuk memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi anak.
Banyak tempat kursus yang menawarkan pelajaran-pelajaran tambahan bagi anak. Mulai dari pelajaran yang biasanya menjadi beban .belajar anak di sekolah, seperti matematika, fisika, bahasa inggris, hingga kursus-kursus yang berkaitan dengan pengembangan bakat yang dimiliki anak, seperti belajar musik, berenang, menari dan olahraga bela diri.
Bahkan program sempoa, kumon dan berbagi jenis metode baru untuk pintar berhitung pun sekarangini banyak diajarkan sebagai pelajaran tambahan yang penting bagi anak agar mereka cerdas dalam berhitung dan dapat menyelesaikan soal-soal matematikanya di sekolah dengan cepat dan tepat.
Beraneka ragam kursus yang terrsedia terkadang membuat orang tua menjadi bingung, kursus yangmana yang penting dan baik untuk anaknya. Semua kursus bagus, semua kursus bermanfaat. Anak-anakperlu memanfaatkan waktu luangnya dengan baik.
Ada beberapa hal yang sebaiknya diingat oleh orangtua ketika akan merumuskan untuk memberikan anaknya kursus
1.1. Jeli melihat bakat dan minat anak
Banyak orang tua memasukkan anaknya ke dalam suatu kursus tambahan sebagai gengsi atau ikut-ikutan dengan arus yang ada di masyarakat. Misalnya, ada anak tetangga yang ikut kursus piano, orang tua juga mengharuskan anak untuk ikut kursus piano agar sang anak tidak kalah pintar dibandingkan dengan anak tetangga. Bermian piano itu bagus untuk melatih otak dan kecerdasan anak. Dengan berlatih bermain piano, anak-anak akan terlatih otaknya menjadi optimal dan menjadi lebih pintar lagi. Contohnya, WOLFGANG AMADEUS MOZART, yang kepandaiannya dalambermain piano sangat diidolakan oleh banyak orang.
Namun, mengamati minat anak sangat perlu sebagai langkah awal mengarahkan anak menambah ilmu. Banyak terjadi anak yang tidak menyenangi belajar musik diarahkan oleh orang tua agar mengikuti kursus tambahan memainkan alat musik. Akibatnya anak yang tidak menyenangi pilihan orang tua itu tidak bersemangat untuk berlatih. Karena takut orang tuanya marah, akhirnya sang anak pun tetap bermain musik. Tetapi proses belajar yang dijalani oleh anak yang terpaksa itu sangat tidak menyenangkan, dan untuk dapat mempelajari musik itu, anak ini akan memakan waktu yang lama. Memang anak akan bisa bermain musik karena dia diajari untuk bermain musik, tetapi keahliannya dalam bermain musik, jumlah lagu yang bisa dimainkannya tentu tidak optimalkarena anak tidak ada minat dan motivasi dalam dirinya untuk belajar musik.
Emil menceritakan pengalamanya waktu kecil kepada Roni, sahabatnya, yang sedang bingungmengarahkan anaknya untuk mengikuti kursus musik, “ ... dulu saya dan adik saya bersama-sama mengikuti kursus musik. Adik saya tidak senang kursus musik, tetapi orang tua kami memaksa. Adiksaya sangat malas untuk latihan dan dia sering membolos dari les musik. Lambat laun, akhirnya adiksaya berhenti karena dia tidak menyukai kursus musik itu. Dia menolak dan mengatakan dia tidak senang musik, dia lebih menyenangi bahasa. Setelah berhenti dari kursus musik, dia mengambil kursus bahasa Inggris, sampai sekarang bahasa Inggrisnya bagus sekali, bahkan dia mempunyaipekerjaan sampingan sebagai penerjemah yang menghasilkan uang yang lumayan.”
Banyak pula orang tua yang tidak menyadari bakat yang dimiliki oleh sang anak, misalnya seorang anak senang menari, tanpa diajari, dia asyik melenggak-lenggokkan tubuhnya mengikuti irama musik yang ada. Gerakan anak itu sungguh mempesona dan gemulai. Benar-benar natural danberbakat. Ketika ibu anak tersebut ditanya tentang kemampuan menari yang terlihat pada anaknya, sang ibu menjawab: “...Ah, Sari sebenarnya tidak bisa menari, dia hanya kecentilan saja, melenggak-lenggok mengikuti penari-penari yang ada di televisi, dia genit sih”. Sang ibu ternyata tidak bisa secara jeli melihat minat dan kemampuan yang dimiliki putrinya, akibatnya bakat yang ada tidak dikembangkan dengan baik.
Seorang anak yang energik, tidak bisa diam, dia dapat lincah bergerak kesana kemari, mempunyai ketahanan tubuh yang kuat. Tidak ada salahnya jika orang tua mengarahkan anak tersebut untuk memanfaatkan potensi yang ada dalam tubuhnya dengan memberikan latihan-latihan olahraga. Jika sangat gemulai dalam bergerak dimasukkan ke dalam suatu sanggar tari sehingga kelebihan dalam gerak tubuhnya itu dapat diarahkan dan dikembangkan dengan baik.
Orang tua yang paling mengetahui apa sebenarnya bakat dan potensi anaknya. Orang tua selalumemantau dan melihat perkembangan dari hari ke hari, sampai dari tahun ke tahun. Orang tualah yang paling mengetahui sifat dan karakter masing-masing anak . minat dan potensi yang dimiliki anak dpat dikembangkan dengan baik karena adanya perhatian orang tua terhadapnya.
1.2. Waktu yang sesuai.
Pelajaran tambahan atau kursus-kursus yang diberikan di luar sekolah ini sifatnya adalah sebagaitambahan dan memanfaatkan waktu luang anak. Tetapi tidak jarang orang tua terlalu bersemangatmengarahkan anak sehingga tanpa sadar memberikan banyak sekali aneka ragam pelajaran tambahan atau kursus-kursus bagi anak. Akhirnya hampir setiap hari waktu anak habis untuk kegiatantambahannya itu. Bahkan tidak jarang dalam sehari anak melakukan lebih dari satu macam kursusdan pelajaran tambahan.
Padatnya kegiatan tambahan yang diterima oleh anak ini sebaiknya dinilai kembali oleh orang tua. Karena padatnya acara anak, dapat membuat mereka menjadi kelelahan dan berkurangnya daya konsentrasi sehingga pelajaran tambahan tidak dapat diserap dengan baik. Bahkan, tidakjarang hal ini akan mengganggu konsentrasi anak dalam pelajaran sekolahnya karena kurangistirahat.
Setiap kegiatan memang penting dan bermanfaat, tetapi buatlah prioritas, ambillah salah satu kegiatan yang memang benar-benar diminati anak dan berpotensi untuk maju. Istirahat yang cukup sangat dibutuhkan oleh anak agar bisa belajar dengan baik.
1.3. Evaluasi hasil kursus
Hasil kursus pun harus diperhatikan oleh orang tua karena karerna hasil kursus ini menunjukkanbagaimana perkembangan anak kita terhadap kegiatan tambahan yang diberikan. Apakahmemang mereka berminat dan berbakat terhadap kursus tambahan yang diberikan atau tidak.
Evaluasi ini penting untuk mengetahui apakah kegiatan itu berhasil, atau sebaliknya.
Hadirilah berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kurus yang dilakukan anak. Misalnya pertandingan olahraga, pertunjukan balet, ataupun konser musik. Adanya perhatian orang tua terhadap kegiatan anak itu akan memberikan motivasi dan semangat kepada anak.
2. Mengadakan Rekreasi
Rekreasi adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang ketika memiliki waktu luang untuk menyegarkan kembali pikiran dan badan, atau sebagai hiburan setelah menjalani berbagai rutinitas yang menjenuhkan.
Anak-anak setiap hari mengalami pula rutinitas dalam menimba ilmunya di sekolah, dan berbagai kegiatan rutin lainnya. Mereka pun membutuhkan sebuah rekreasi untuk menyegarkan kembali pikiran dan badannya, dan memerlukan hiburan. Beberapa cara rekreasi yang dapat dilakukan bersama anak-anak :
Rekreasi Sejarah
Rekreasi sejarah bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang anak dengan menambahpengetahuannya tentang sejarah masa lalu. Misalnya. Membawa anak-anak mengunjungi museumatau tempat- tempat bersejarah yang ada. Di tempat-tempat seperti ini, anak-anak akan menemukan sesuatu yang lain dari yang biasa mereka temukan sehari-hari, tentang sejarah masalalu, baik itu sejarah kehidupan manusia, sejarah tumbuh-tumbuhan, sejarah hewan, serta alamsemesta.
Anak belajar bagaimana para pahlawan berjuang membela tanah air, sehingga akhirnya negara kita bisa merdeka. Anak belajar bagaimana proses berubahnya bentuk makhluk hidup karena adanya seleksi alam, dan masih banyak lagi pelajaran yang mereka dapatkan.
Rekreasi Studi Lapangan
Rekreasi Studi Lapangan ini adalah rekreasi dengan mengajak anak langsung ke tempat yang memberikan pengetahuan baru yang bermanfaat kepada anak. Misalnya. Mengajak anak pergi ke pasar. Di pasar banyak sekali pengetahuan yang didapatkan anak.
Pasar memiliki banyak obyek yang menarik yang dapat kita jelaskan kepada anak. Misalnya. Kita tunjukkan kepada anak, yang manakah bawang, yang manakah lombok/cabe, yang manakah sayur bayam, yang manakah sayur kangkung, mengapa kita perlu garam, mengapa kita perlu minyakgoreng., dan lain sebagainya
Selain tempat menjual bumbu dan sayuran, tempat penjualan daging pun merupakan tempat yang menarik. Disini anak akan melihat secara langsung beraneka ragam jenis daging, ada daging sapi, daging kambing, bagian-bagian dari daging, misalnya daging Has dalam, Has luar, buntut, lidah, ada usus, ada hati, ada paru, ada sumsum, dan masih banyak bagian tubuh binatang yangdiperlihatkan oleh para penjual dan mudah dilihat dan diamati anak-anak.
Tempat penjualan ikan di sudut pasar merupakan tempat yang tidak kalah menariknya. Disini ornag tua dapat mengenalkan anak berbagai macam ikan yang ada, ada ikan mas, ikan mujair, ikan tembang, ikan bandeng, ikan tongkol, cumi-cumi, udang, kepiting, siput dan lain sebagainya.Anak-anak mengetahui lebih banyak bentuk ikan yang dijual di pasar, dan melihat ikan-ikan dalam bentuk yang masih jelas dan utuh, dengan sisik dan insangnya yang masih ada di tubuh ikan. Anak melihat langsung ikan yang ada di pasar itu dengan jelas dan sempurna, bukan hanya bentuk ikan yang sudah diolah dan diberi bumbu yangsudah hangat dan lezat tersaji di meja makan.
Informasi yang kita berikan itu merupakan sebuah pengetahuan yang menarik, mereka akan senang melihat langsung obyek yang diterangkan dan dijelaskan. Anak mendapatkan pengetahuandan pengalaman baru yang menarik.
Rekreasi Kreatif
Pada dasrnya anak-anak itu sangat kreatif. Dalam masa pertumbuhannya, mereka sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan rasa ingin tahunya pun sangat tinggi. Sebagai orang tua kita bisa mengarahkan dan mengembangkan kreatifitas anak dengan menstimulasi daya imajinasinya. Misalnya, melakukan berbagai percobaan yang menarik di rumah atau pun membuat prakarya. Mulai dari percobaan memadukan warna dari cat cair. Campuran warna-warna dasar dapat menghasilkanwarna lain yang menarik atau pemanfaatan kardus, koran bekas, triplek bekas, dapat menghasilkanhasta karya yang menarik.
Mengajak anak untuk memasak merupakan salah satu kegiatan rekreasi kreatif yang menarik. Anak- anak diajak untuk bersama-sama memasak di dapur dan memasukkan ide-ide mereka terhadap makanan ataupun kue-kue yang akan dibuat. Misalnya, bagaimana menghias kue Tart yang telah dibuat. Bentuk dan Tema apa yang diusulkan oleh anak-anak. Biarkanlah merekaberkreasi untuk menghias kue Tart buatannya itu.
Ketika melakukan rekreasi kreatif ini, sebaiknya orang tua jangan banyak melarang anak melakukan ide-ide cemerlangnya. Biarkanlah mereka mengeluarkan ide yang menarik, unik, dan langsung mencobanya. Kegiatan rekreasi kreatif ini bisa mengembangkan daya imajinasinya.
Rumah kotor, berantakan, sampah berserakan karena aktivitas kreatif bersama anak bukanlah masalah. Marilah kita ajak anak bertannggung jawab terhadap pekerjaan yang telahmereka lakukan.
Bersama anak kembali kita rapihkan rumah yang berantakan dan kotor karena aktivitas yangdilakukan. Disinilah orang tua pun mengajak anak untuk bekerja dengan rapih dan bersih serta bertanggung jawab untuk membereskan kembali berbagai alat dan tempat yang dipakai.
Rekreasi Sosial
Rekreasi Sosial adalah rekreasi yang mengajak anak-anak mengenal/mengetahui lingkungan sosial lain yang ada di dalam masyarakat.
Orang tua dapat membawa anak ke panti asuhan, ke tempat-tempat korban bencana alam, tempat- tempat penampungan anak jalanan, dan lain sebagainya. Di tempat-tempat seperti itu anak-anak dapat melihat bahwa ada pula teman-teman mereka yang hidup di panti asuhan, di tempat-tempat penampungan. Anak-anak belajar tentang keanekaragaman hidup ini. Banyak hal yang belum mereka ketahui. Banyak anak-anak yang menjalani hidup sangat berbeda dengan mereka. Ada yang hidup berkesusahan tanpa orang tua dan masih banyak lagi yang dapat merekalihat.
Anak-anak belajar bagaimana teman-teman mereka hidup. Meskipun susah, tidak ada orang tua, teman-teman mereka tidak mengeluh bahkan punya semangat belajar, semangat juang, dan motivasi untuk hidup yang tinggi.
Tempat rekreasi sosial yang lain, misalnya mengajak anak ke panti jompo, pelajarankehidupan pun akan diterima oleh anak ketika memasuki panti jompo ini, setiap orang akan menjadi tua. Walaupun sudah tua, mereka tetap membutuhkan kasih sayang, bukan hanya anak-anak saja yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Anak belajar bahwa semua orang membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang baik dari orang lain.
Dengan rekreasi sosial, anak-anak akan belajar memahami bahwa setiap orang dalam hidupini saling membutuhkan. Ada keanekaragaman dalam hidup ini. Perhatian dan kasih sayang akan membuat hidup ini menjadi bahagia. Perhatian tidak hanya diberikan dalam bentuk materi,seperti uang, hadiah, barang. Perhatian dan kasih sayang yang tulus ternyata membuat orang lain merasa bahagia. Anak belajar bagaimanamenghargai dan menghormati orang lain.
Rekreasi Alam
Alam merupakan hal yang menarik dan penuh tantangan. Hal ini disenangi anak-anak. Rekreasi alammerupakan rekreasi yang benar-benar mengasyikkan dan penuh kesan.
Dahulu di pinggiran perkotaan kita masih bisa menikmati hijaunya persawahan. Kita pun menikmati bagaimana asyiknya meluncur dari bukit kecil yang hijau di pinggiran kota. Bersepeda dengan asyik dari satu daerah ke daerah lain, menelusuri pinggir sungai sambil melihat telu-telurkatak yang berubah bentuknya mulai dari telur, berudu, sampai katak kecil, merupakan sebuah pengalaman yang menarik di masa kecil yang tidak terlupakan. Kegiatan kepramukaan, perkemahan dan acara hikingnya merupakan rekreasi petualangan masa kecil yang berkesan.
Tetapi kini, hijaunya persawahan, sungai kecil itu tidak ada lagi. Kemajuan kotamengubah alam yang ada di sekitar kita. Mengajak anak-anak ke perkebunan, ke gunung, ketempat-tempat pariwisata yang penuh dengan pemandangan alam yang indah, serta trek-trek untukberpetualang yang menarik merupakan salah satu cara mengajak anak berekreasi yang penuh petualangan. Menyusuri alam, jalan yang mendaki, turunan yang curam, jembatan kecil ditengah sungai, menikmati indahnya alam akan memberikan pelajaran kepada anak-anak betapa indahnyaalam ciptaan Tuhan ini. Betapa menariknya lingkungan alam yang masih segar ini dan mengajari anakpula untuk memelihara lingkungan alam dengan baik.
Rekreasi alam ini sebenarnya tidak harus pergi jauh dari rumah. Mendirikan tenda di belakangrumah dan membiarkan anak-anak tidur dalam tenda pun akan memberikan rasa lain yang dinikmati anak-anak. Anak- anak dapat menikmati tidur di bawah gemerlap bintang yang berkilauan dan sinar bulan yang indah. Tidur di atas hamparan tanah yang dilapisi oleh sebuah tikar. Tidur dalam sebuahlindungan tenda yang nyaman. Sebuah pengalaman yang mengasyikkan.
Berbagai rekreasi yang dilakukan bersama anak-anak ini memang menarik. Selain memberikan pelajaran dan pengalaman dalam kehidupan, juga merupakan hiburan yang menyegarkan kembali pikiran dan badan dari rutinitas yang menjemukan. Semua tempat memungkinkan kita mengajak anak untuk berekreasi, tinggal bagaimana kita secara cerdas memanfaatkan lingkungan yang ada sebagai tempat rekreasi yang menarik dan bermanfaat.
Sebagai orang tua masa kini, terkadang kita terbentur akan waktu dan kesempatan untuk berekreasi karena kesibukan pekerjaan yang mendominasi waktu kita. Akhir minggu yang cerah biasanya kita habiskan dengan tidur di rumah dengan alasan sudah terlalu lelah sepanjang minggu dengan rutinitas kantor, atau sekedar mengajak anak-anak berjalan-jalan dan bermain di mal-malyang sejuk dan nyaman.
Menciptakan rekreasi cerdas yang menarik ini merupakan sebuah tantangan bagi para orang tua untuk memberikan suatu rekreasi yang mendidik, menarik dan bermanfaat bagi anak-anak.
Tanpa harus mengeluarkan dana yang besar untuk memenuhi kebutuhan rekreasi, kita dapatmenemukan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri dari kegiatan rekreasi sederhana yang dilakukan bersama anak-anak. Yang terpenting adalah nilai dari rekreasi itu yang sangat bermanfaat terhadappendidikan anak dan juga kebahagiaan keluarga.
3. Bermain
Tanpa disadari, orang tua seringkali ambisius terhadap anak-anaknya. Orang tua berusaha agar anaknya sepintar mungkin dengan memasukkan mereka pada berbagai kursus dan pelajarantambahan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan anak.
Banyak orang tua yang menganggap bermain adalah kegiatan yang membuang waktu secarapercuma saja. Bahkan ada pula orang tua yang berpendapat bahwa anak yang banyak bermain akan menjadi anak malas bekerja, malas belajar, tidak kreatif dan bodoh.
Memanfaatkan waktu luang anak dengan menambah pengetahuan dan keterampilannya melalui aneka ragam kursus tidaklah salah. Namun, kebutuhan anak untuk bermain hendaknya jangan diabaikan karena bermain adalah hal yang penting bagi perkembagan fisik dan mental anak.Bermain merupakan kegiatan dimana anak-anak tumbuh dan mengembangkan inteligensinya.
Sekalipun dunia bermain adalah dunia anak-anak, peran orang tua sangat dibutuhkan agar mereka dapat bermain dengan aman dan nyaman, serta terarah dengan baik. Selain merasa senangdan bahagia, dengan bermain anak bisa mengembangkan potensi dirinya dan membantu merekamenjadi pintar.
Kreatifitas anak juga semakin berkembang melalui permainan, saat bermain, anak-anak akanmendapatkan ide- ide yang cemerlang untuk dapat menikmati permainan yang dilakukannya. Ide kreatif akan keluar dari pikiran anak-anak agar permainannya menjadi lebih menarik lagi secara spontan. Misalnya, Anak-anak yang sedang asyik bermain menikmati mobil-mobilannya tiba-tiba berganti haluan dengan saling menabrakkan mobil- mobilannya,, kemudian satu demi satu roda mobil, beberapa bagian dari mobil-mobilan itu pun dilepaskannya. Mereka berimajinasi mempunyaibengkel mobil dan mereparasi mobil-mobil yang rusak akibat saling menabrak tadi.
Beberapa manfaat dari bermain :
1. Belajar Menganalisis
Seorang anak bermain membuat sebuah menara dari balok-balok kayu yang disusunnya.Kemudian, setelah menara itu berdiri tegak, anak itu mengambil satu buah balok yang ada di bawah. Menara menjadi goyang dan akhirnya runtuh. Anak itu mencoba membangun kembali menara kayunya, kemudian kembali dia ambil satu buah balok yang berada di bawah. Hal ini dilakukannya berulang-ulang. Lama kelamaan anak menyadari bahwa dengan diambilnya salah satu balok dari bawah membuat menara itu menjadi tidak stabil, dan akhirnya goyah dan ambruk. Dengan bermain, anak-anak mencoba untuk menganalisis dan mencari jawaban ataspercobaann yang mereka lakukan. Mencoba sebab akibat.
2. Membangun Keterampilan Sosial
Sebelum seorang anak mulai bermain dengan teman-teman sebayanya, baik itu di sekolah ataupun di lingkungan rumahnya, biasanya dirumah anak-anak mempunyai teman main yang setia, seperti boneka, mobil-mobilan, dengan boneka dan mobil-mobilannya, anak-anak mulai belajar berinteraksi antara dirinya dengan alat-alat permainan yang ada, yang tidak bergerak sendiri tanpa bantuan dari sang anak. Lambat laun anak akan berinteraksi dengan temansebayanya. Anak akan belajar bahwa ternyata teman sebayanya dapat bergerak sendiri dan tidak tinggal diam seperti boneka atau mobil-mobilan mereka. Temannya bisa protes, jika mainannya diambil, temannya bisa menolak bermain dengannya. Akhirnya anak belajar bagaimana harusmembagi, menunggu giliran, menghormati orang lain.
3. Mengolah Perasaannya
Anak dalam kesehariannya menghadapi berbagai perasaan, seperti perasaan gembira, perasaan marah, takut, sedih dan cemas. Dengan bermain, anak dapat belajar bagaimana dia bisamengelola perasaan yang ada di hatinya. Berbagai perasaan yang dirasakan anak dapat dikelola denga baik melalui permainan. Misalnya, seorang anak takut ke dokter, dengan bermian dokter-dokteran, dia belajar untuk mengolah rasa ketakutannya. Dan, dia bisa berperan menjadi seorang dokter dan membuka praktek dokter untuk teman atau boneka-bonekanya yang pura-pura sakit. Anak belajar bagaimana menghadapi ketakutannya ke dokter dan mengolahperasaannya itu.
4. Kemampuan Bahasa
Selama bermain seorang anak akan banyak menggunakan kata-kata, dan sebagian kata-kata tersebut banyak yang diulangi dalam masa bermainnya. Dengan pengulangan yang sering dilakukan dalam bermain, membantu anak untuk mempercepat perkembangan bahasanya, seperti : Ayo kamu meloncat, aku berayun, mari meluncur, memanjat tangga, ini punyaku, itupunya kamu, aku harus naik, kemudian turun, ke atas, ke bawah, dan masih banyak lagi kosakata lainnya yang sering diulang saat anak bermain.
5. Merangsang Kreativitas
Masa anak-anak adalah masa yang penuh dengan imajinasi yang unik. Dengan bermain, akan membantu anak untuk mengembangkan imajinasinya dan anak akhirnya menjadi kreatif.
Membangun sebuah menara di kotak pasir dengan bentengnya yang tinggi dan jembatan yang khas, membangun sebuah perumahan dari kotak-kotak bekas, bermain masak-masakan dengan menggunakan berbagai dedaunan yang ada. Semua ini mengembangkan kreativitas dan dayakhayal anak.
6. Melatih dan mengembangkan kemampuan Motorik
Anak-anak senang bermain dengan aktif terkadang orang tua samnpai kewalahan mengikutigerakan anak- anak yang lincah itu. Gerakan-gerakan dalam bermain, seperti berlari, memanjat,melompat, melempar, menangkap, mendorong, adalah gerakan yang melatih dan membangunkemampuan motorik anak.
Bermain dengan menggunakan tangan dan jari, koordinasi mata dan tangan, seperti permainan membangun sebuah menara dari balok-balok kayu, mencoret-coret kertas dengan krayon ataupun pensil, adalah salah satu cara melatih koordinasi dan kemampuan motorik halus anak.
Dengan terbiasa melatih melakukan gerakan dari tubuhnya, sang anak akan terlatih bagaimana mengatur koordinasi dalam badannya. Melatih koordinasi mata dengan tangan yang bermanfaat untuk menulis.
Bagi seorang anak, tidak ada waktu yang lebih mengasyikkan daripada bermain dan bermain lagi. Bermain adalah kegiatan yang memuaskan anak-anak, menyenangkan, dan membantu pertumbuhan mereka. Selagi kecil biarkanlah anak-anak untuk menikmati masa bermainnya, tinggal kita orang tua yang mengatur bagaimana bermain yang tepat bagi anak.
4. Berolahraga
Olahraga pada dasarnya adalah aktivitas fisik yang menggerakkan anggota tubuh. Kemampuan gerak,kekuatan otot serta kelenturan tubuh yang didapat dari latihan olahraga yang teratur, terbukti membawa manfaat yang besar bagi kesehatan dan ketahanan fisik. Dengan rajin berolahraga, otot-otot badan akan terlatih dan tidak kaku dalam bergerak.
Orang tua sering melupakan betapa pentingnya berolahraga bagi kesehatan anak maupun diri sendiri. Padahal olahraga yang cukup akan meningkatkan stamina dan membantu pertumbuhan badan anak.
Agar anak senang berolahraga, sebaiknya, ajaklah anak untuk berolahraga bersama orang tua,jangan memaksanya. Kebiasaan orang tua melakukan olahraga secara teratur akan merangsang anak untuk meniru kebiasaan orang tuanya. Dengan berolahraga secara teratur, orang tua menunjukkan kepada anak bahwa olahraga adalah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaatbagi tubuh untuk menjaga kesehatan. .
Sebagai penutup tulisan saya ini, marilah kita selaku orang tua menghayati bahwa : Pendidikan memegang peranan penting dalam membantu perkembangan dan pembentukan diri seorang anak untuk dapat berhasil. Pendidikan yang terarah dan teratur dapat membantu seorang anak untukmeningkatkan kemampuan intelektual dan sosialnya dengan baik. Di kebanyakan masyarakat banyak terjadi proses pendidikan anak yang salah dilakukan oleh orang tua, sehingga seringkali terjadi permasalahan yang menghambat berhasilnya pendidikan anak.
Sebenarnya peletakan fondasi kesuksesan anak dimulai sejak anak itu lahir dan berlanjut terusdalam kehidupannya. Masa-masa di awal sekolah dasar adalah masa yang kritis dalam hidup anak. Apa yang didapat dalam masa itu merupakan dasar untuk anak dalam membentuk dirinya dan menjadi fondasi dalam diri anak- anak untuk bertumbuh dan berkembang hingga dewasa.
Masa kritis anak, dalam proses pendidikan formal, adalah selama Lima tahun pertama mereka di Sekolah Dasar. Masa ini merupakan masa yang sangat menentukan karena sering kalikonsep diri anak dan rasa diri mampu dan berharga justru rusak akibat proses pembelajaran yangtidak manusiawi. Proses pembelajaran yang hanya menempatkan anak sebagai obyek pendidikan, dengan mewajibkan mereka mendapatkan nilai sekolah yang bagus, tetapi mengesampingkanpendidikan kehidupan mereka.
Orang tua memegang peranan penting untuk mendidik dan membimbing anak dengan memberikan bimbingan dan latihan bagaimana belajar dengan benar, juga strategi belajar yangtepat.
Selain perlu mengembangkan kecakapan di bidang akademik, anak juga perlu mengembangkan kecakapan yang lain yang berhubungan dengan kemampuan sosialnya dan pembentukan dirinya. Bagaimana menjadi anak yang mandiri, bertanggungjawab, berdisiplin tinggi, mempunyai motivasi yang tinggi, mampu bekerja dengan cekatan dan banyak lagi pelajaran yang sebaiknya didapat anak untuk menjalani kehidupannya. Ini adalah bagian dari keterampilan belajar yang harus dikuasai anak, yang sayangnya sangat sedikit sekali pembelajaran itu di sekolah.
Hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan menyiapkan mereka sebagai pembelajar seumur hidup, yang senantiasa berkembang, yang akan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi yang dihadapi.
Semua ini bisa dilakukan oleh anak bila fondasi hidupnya kokoh, bila konsep
dirinya kuat dan positif, bila anak merasa dirinya berharga dan layak untuk sukses, dan anak tahu apa yang ia inginkan dalam hidupnya.
Dengan fondasi hidup yang kokoh, anak akan mengembangkan potensinya secara maksimal. Potensi merupakan Anugerah dari Tuhan yang di bawa anak sejak lahir. Potensi akan menjadi kekuatan dan batu pijakan anak untuk meraih keberhasilan hidup di bidang apa saja.
Peran orang tua sangat poenting dalam mendidik dan mengembangkan kemampuan anak. Sekolah, pada dasarnya mengarahkan, memberikan bimbingan dan kerangka bagi anak untuk belajar, bertumbuh dan berkembang, sementara orang tua adalah pusat pendidikan yang utama, pertama, dan mendasar dalamkehidupan anak.
Anak-anak yang berhasil dalam pendidikannya, pada dasarnya tidak akan tumbuh dengan sendirinya dan otomatis menjadi berhasil. Mereka bisa berhasil karena adanya peran guru di sekolahnya dan juga karena adanya rangsangan dari orang tua yang memungkinkan mereka bisa tumbuh secara optimal.
Untuk bisa berhasil dalam pendidikannya, sang anak membutuhkan bantuan dari orang tua dengan kesungguhan dan ketekunan orang tua untuk membimbing dan mendidik anak-anaknya sehingga berhasil dengan baik.