Kupang, 29 September 202, Dalam waktu bersamaan di Hotel Neo ElTari Kupang, BGP NTT menyelenggarakan 2 kegiatan yang berbeda yaitu yang pertama Kegiatan Pelatihan Kurikulum Merdeka Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD/SD/SMP/SMA/ Sederajat, dan kegitan yang kedua yaitu Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk untuk Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Guru Jenjang SMP dan SMA melalui Pelatihan Literasi, Numerasi dan Sains (Inservice Training 1).

Acara di buka oleh Kepala BGP NTT, Dr. Wirman Kasmayadi, S.Pd.,M.Si yang di hadiri oleh Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Guru berjumlah 121 Peserta dari kegiatan Pelatihan Kurikulum Merdeka Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD/SD/SMP/SMA/ Sederajat  dan 100 Peserta dari kegiatan Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk untuk Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Guru Jenjang SMP dan SMA melalui Pelatihan Literasi, Numerasi dan Sains.  

Tujuan dari kegiatan ini ialah agar peserta dapat memahami cara pengorganisasian pembelajaran pada Kurikulum Satuan Pendidikan, pengelolaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan pembelajaran berdiferensiasi dengan pemanfaatan sumber belajar pada Platform Merdeka Mengajar serta mampu menggerakkan dan mendampingi satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas Implementasi Kurikulum Merdeka di satuan Pendidikan masing-masing dan diharapkan juga agar peserta dapat menggerakkan dan mendampingi satuan pendidikan dengan capaian Litnum rendah untuk membangun dan terlibat aktif dalam komunitas belajar.

Dalam sambutannya, Kepala BGP NTT Dr. Wirman Kasmayadi, S.Pd.,M.Si menyampaikan momentum dalam kegiatan ini sangat penting untuk membangun pemahaman dan penyamaan persepsi. Dengan berbagi ide dan pengalaman, kiranya dapat menciptakan sinergi yang kuat dan mencapai tujuan bersama dengan lebih efektif. Beliau juga mengajak agar semua peserta kegitan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendiskusikan pandangan dan harapan kita bersama. Kegiatan ini terinspirasi dari kondisi di lapangan dan bertujuan untuk meluruskan konsep-konsep yang masih keliru. Dengan demikian, kita bisa menjadi penggerak yang efektif dalam komunitas belajar. Diskusi dan kolaborasi di sini akan membantu kita mengatasi kesalahpahaman dan membangun pemahaman yang lebih solid, sehingga komunitas kita dapat berkembang dengan baik.